Pola Makan untuk Wanita Hamil Yang Vegetarian

Ibu muda yang cantik jelita, kami akan berbagi data dan fakta tentang Cara Mudah Hamil . Dengan mengikuti program dari buku pedoman dan Panduan Cara Cepat Hamil yang dikarang Dokter Rosdiana Ramli SpOG, banyak pasangan yang sudah berhasil memiliki anak dan hamil.

 

Cara Cepat Hamil Blog kali ini berbagi artikel mengenai Tips Hamil dengan judul Pola Makan untuk Wanita Hamil Yang Vegetarian, Seperti yang di lansir dari site Tips Hamil dimana vegetarian adalah sebutan untuk mereka yang menghindari daging merah atau uggas dalam konsumsi setiap harinya sehingga untuk memenuhi kecukupan gizinya, seorang vegetarian mencukupi gizi dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Pada saat kehamilan meskipun anda sekalipun vegetaran bukan berarti tidak mencukupi kebutuhan gizi janin anda.

Bagaimanapun anda harus melengkapai kebutuhan asupan nutrisi dengan mempertimbangkan hal berikut :

Konsumsi dengan kombinasi lengkap

Seorang ibu hamil yang vegetarian pasti untuk mendapatkan jumlah yang cukup dari makronutrien terutama protein, jika ibu makan sumber seluruh nutrisi termasuk kacang-kacangan, kedelai,biji-bijian. Meskipun demikian disarankan untuk anda untuk mengkonsumsi kombinasi lengkap dari bahan alami yang dioleh sendiri karena akan meminalisir kandungan bahan kimia. Makanan cepat sajai tidak baik untuk perkembangan bayi anda baik secara fisik dan psikologis. Secara psikologis akan mempengaruhi emosional anak anda.

Makanan dengan kandungan Lemak Cukup

Pastikan bahwa bayi Anda mendapatkan cukup lemak dengan memasak dengan minyak yang cukup, kacang-kacangan, dan alpukat. Lemak tidak saja bisa anda dapatkan dari jenis unggas dan daging merah yang anda hindari sebagai seorang vegetarian. Justru makanan seperti alpukat, tahu, minyak, gandum, kacang-kacangan dan biji-bijian merupakan sumber lemak yang sehat yang dibutuhkan oleh janin anda.

Mencukupi B12

Bagi seorang vegetarian sangat sulit menemuikan kandungan vitamin B12 yang banyak terdapat pada beberapa daging. Akan tetapi sangat penting bagi anda yang vegetarian memastikan bahwa asupan B12 cukup selama masa kehamilan dan menyusui. Harian yang direkomendasikan penyisihan ibu hamil adalah 2,4 mcg. Kekurangan di B12 juga dapat menyebabkan depresi, masalah mood, masalah penglihatan, tekanan darah rendah, dan demensia di antara sejumlah isu lainnya. Bagi anda yang vegetarian sangat dibutuhkan suplemen untuk mencukupi vitamin B12, konsultasikan dengan dokter anda.

Kebutuhan Zat Besi

Ada dua bentuk zat besi ; heme dan nonheme. Sumber heme lebih mudah diserap ke dalam tubuh dan mereka yang hadir dalam sumber-sumber hewani seperti daging, unggas, dan ikan, atau lebih tepatnya, sekitar setengah zat besi adalah besi heme dan sisanya adalah nonheme. Sumber Nonheme besi juga berasal dari produk susu, telur, dan makanan nabati. Menurut penelitian persyaratan asupan zat besi adalah 1,8 kali lebih tinggi untuk vegetarian karena zat besi nonheme tidak diserap serta besi heme. Rekomendasi harian adalah 18 mg zat besi per hari tetapi Anda mungkin akan terkejut untuk mengetahui bahwa Anda bisa mendapatkan 14 mg dari ½ cangkir biji labu, 6,2 mg dari ½ cangkir tahu, dan 7,4 mg dari 3 ons tiram dikukus. Sumber lain zat besi termasuk biji matahari.lengkapi dengan konsumsi vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi ke dalam tubuh.

Yodium

Yodium diperlukan untuk produksi hormon tiroid. Kekurangan yodium dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid serta retardasi mental pada janin. Yodium dapat ditemukan dalam sejumlah makanan termasuk garam yodium, nori, susu kedelai, dan kecap. Menurut penelitian yang dilaporkan selama ibu hamil harus mempertimbangkan suplemen yodium untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan cukup. Namun, ada risiko tambahan terlalu banyak yodium juga dapat menyebabkan masalah tiroid.

Dengan demikian untuk anda seorang vegetarian sangat penting untuk memperhatikan asupan makanan meskipun pada dasarnya jenis makanan tertentu tidak anda konsumsi. Hal ini untuk memenuhi kecukupan gizi dalam perkembangan janin anda.

View the original article here